You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
pemudik terminal menumpuk
.
photo doc - Beritajakarta.id

Pendatang Baru ke Jakarta Diprediksi Menurun

Jakarta sepertinya tidak lagi menjadi tujuan utama para pendatang dari daerah pasca arus balik Lebaran untuk mengadu nasib mencari pekerjaan. Pasalnya, mereka kini lebih memilih wilayah perbatasan ibu kota untuk mencari nafkah. Daerah tetangga Jakarta yang kerap diserbu pendatang baru adalah, Bogor, Depok, Tangerang, Tangerang Selatan dan Bekasi.

Sekarang Jakarta bukan sasaran utama dari daerah, tapi mereka melanjutkan ke kawasan industri di sekitar Jakarta

Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta, Purba Hutapea menjelaskan, pendatang baru pasca Lebaran lebih memilih daerah tetangga Jakarta, lantaran di sana pertumbuhan industri makin pesat serta membutuhkan tenaga kerja banyak. Sementara di ibu kota lapangan kerja sektor formal relatif sedikit.

"Sekarang Jakarta bukan sasaran utama dari daerah, tapi mereka melanjutkan ke kawasan industri di sekitar Jakarta," kata Purba usai mendampingi Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengadakan Apel Siaga Pengendalian Arus Mudik dan Arus Balik Lebaran 2014, di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Senin (21/7).

Terminal Pasar Minggu Masih Sepi Pemudik

Purba mengungkapkan, berdasarkan data penduduk tahun 2013 lalu, pendatang setelah Lebaran hanya 31 ribu orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 20 ribu jiwa melanjutkan ke daerah sekitar Jakarta. Tak heran pertumbuhan penduduk Jakarta sekarang ini rendah, yakni hanya 1,4 persen. Sementara Kota Depok dan Bekasi itu sudah di atas 3 persen.

Purba menyebutkan, meski jumlah pendatang baru terus mengalami penurunan, instansinya tetap akan melakukan langkah supaya penduduk yang datang ke Jakarta bisa ditekan karena dengan banyaknya pendatang, Jakarta semakin padat. "Imbauan salah satunya dengan spanduk, leaflet (surat sebaran) dan seruan gubernur," katanya.

Disampaikan Purba, spanduk tersebut akan menggambarkan kehidupan keras di Jakarta. Kata dia, salah satunya 'Jakarta Sudah Padat, Lebih Baik Membangun dan Memajukan Desa Tercinta' kemudian 'Terima Kasih Untuk Tidak Mengajak Pendatang Baru ke Jakarta'.

"Spanduknya menggambarkan kehidupan keras di Jakarta. Apalagi bagi kaum urban yang tidak memiliki keterampilan dan keahlian. Dampaknya kepadatan penduduk kota Jakarta yang padat dan macet," ucapnya. Spanduk ini rencananya akan dipasang di beberapa stasiun kereta api, di terminal bus dan di beberapa persimpangan traffic light.

Purba menambahkan, dari hasil penelitian yang dilakukan Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada Mei 2014 terhadap penduduk DKI Jakarta yang telah memastikan mudik Lebaran 1435 Hijriah sebanyak 3.616.774 orang atau 36,21 persen dari total penduduk DKI yakni 9.988.329 orang.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Kolaborasi Transjakarta - Telkomsel Tingkatkan Pelayanan bagi Pelanggan

    access_time19-12-2024 remove_red_eye1461 personAldi Geri Lumban Tobing
  2. Transjakarta Uji Coba Layanan 'Open Top Tour of Jakarta'

    access_time21-12-2024 remove_red_eye1270 personAldi Geri Lumban Tobing
  3. Halte Simpang Pramuka dan Rawamangun Ditutup, Transjakarta Lakukan Penyesuaian Layanan

    access_time18-12-2024 remove_red_eye1067 personAldi Geri Lumban Tobing
  4. Kadishub Tegaskan Tidak Ada Penghapusan Layanan Transjakarta Setelah MRT Fase 2A Selesai

    access_time21-12-2024 remove_red_eye1006 personAldi Geri Lumban Tobing
  5. Semarak Christmas Carol di Jakarta Sambut Natal

    access_time18-12-2024 remove_red_eye978 personDessy Suciati